Saat TGH.Sholeh Hambali Perintah TGH.Turmuzi Menemui Cucunya

0
38
tgh.sholeh hambali, tgh.turmuzi, tgh.halilus sabri
Penulis bersama TGH.Halilus Sabri dan TGH.Abu Agus Arafaini di Ponpes Zainul Hafizd At Taufiqi, Sepi, Buwun Mas Sekotong

Pagi sekali TGH.Halilus Sabri dikagetkan dengan kedatangan TGH.L.Turmuzi Badarudin dengan ummi dirumahnya di Bengkel, Lombok Barat.

Tuan Guru Halis, – orang biasa menyebutnya, salah seorang cucu dari TGH.Sholeh Hambali, Bengkel. Pendiri Ponpes Darul Qur’an Bengkel dan Rois Syuriah kedua PWNU NTB. Mungkin satu-satunya orang NTB yang ditemui khusus oleh sang Proklamator RI, Ir.Sukarno-M.Hatta dipondoknya.

Tuan Guru Halis tentu saja kaget dengan kadatangan Datok Bagu yang datang secara tiba-tiba untuk menemuinya.

“Tentu saja kami kaget dan kelabakan” katanya.

Kejadian itu terjadi beberapa minggu lalu. Saat itu ia sedang bersiap-siap untuk mengantarkan anaknya ke sekolah.

“Kalau memang ada perlu, kan kami bisa ditelpon untuk datang kerumah beliau di Bagu. Kalau beliau mau datang kemakam, biar kami persiapkan” ceritanya kepada kami diatas berugak Ponpes Zainul Hafizd At Taufiqi, Buwun Mas Sekotong.

Hadir mendengar cerita langsung dari TGH.Halis itu, penulis, TGH.Abu Agus Arafaini Abu Lobar Gerung, kanda Nasrullah Pe Lhung Kasi PAKIS Kemenag Lombok Barat, salah seorang putra TGH.Halis dan satu orang lagi.

TGH.L.Turmuzi Badarudin, salah seorang murid kesayangan TGH.Sholeh Hambali yang biasa disebut Datok Bengkel oleh masyarakat Lombok. Beliau pendiri Ponpes Qomarul Huda, Bagu, Lombok Tengah. Rois Syuriah PWNU NTB dan Muhtasyar PBNU. TGH.Turmuzi kerap disebut dengan panggilan, Datok Bagu.

Ia pun sangat penasaran apa gerangan ‘misi’ TGH.Turmuzi tiba-tiba datang kerumahnya untuk menemuinya.

“Dateng boyak baima (datang lihat cucumu)” kata TGH.Turmuzi menirukan perintah gurunya yang lalu disampaikan kepada cucunya, TGH.Khalis yang kini memimpin Ponpes Darul Qur’an Bengkel.

TGH.Sholeh Hambali wafat pada hari Sabtu, 7 September 1968 di Bengkel.

“Mungkin ada hubungannya dengan haul” katanya menebak-nebak pesan apa yang dimaksud datoknya almarhum TGH.Sholeh Hambali.

Menurut TGH.Khalis, ada sekitar satu jam lebih Datok Bagu berbincang-bincang dirumahnya.

Ya, pengurus Ponpes Darul Qur’an bersama PCNU Lombok Barat, PWNU NTB sedang mempersiapkan Haul Akbar Ke- 52 TGH.Sholeh Hambali dari Tgl.12-19 April 2020 yang dipusatkan di Bengkel. Kegiatan ini juga diatensi oleh PBNU melalui Sekjend PBNU, Hilmi Faisal Zaini.

Secara logika, agak sulit diterima oleh akal bagaimana seorang guru yang telah meninggal puluhan tahun bisa berkomunikasi dengan muridnya yang masih hidup. Apa lagi diminta untuk menemui cucunya.

Bagi warga Nahdliyin terutama murid-murid TGH.Sholeh Hambali, didatangi melalui mimpi dianggap hal biasa. Bahkan bisa bertemu secara langsung dikala mereka berziarah dan berdo’a dimakamnya.

Seorang teman bercerita, bila ingin bertemu dengan TGH.Sholeh Hambali kalau ziarah makam, dianjurkan terlebih dahulu bertemu dengan keturunannya yang masih hidup, datang hari, jam dan membaca do’a tertentu. Banyak orang yang sudah mendapatkan kesempatan bertemu dengan beliau.

Bagi kelompok tekstualis, kejadian-kejadian seperti itu dianggap mustahil, syirik, bid’ah dan tidak ada dalilnya. Ada ulama yang levelnya waliyullah pun mereka tidak pernah percaya. Itu dianggap buah hayalan dan ilusi.

Padahal bagi kalangan Nahdliyyin yang juga belajar ilmu tasawuf, riyadoh, amalan dan do’a-do’a khusus – pengalaman seperti itu merupakan capaian spiritualitas agama. Sesuatu yang tidak bisa dianalisa dengan akal biasa tapi berdasar ilmu, keyakinan dan buah mahabbah kepada Allah.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini